Mau Bertia Terbaru Liverpool ? Stay Disini !

SELAMAT DATANG LIVERPUDLIAN AND LIVERPUDLIANGEL

Sabtu, 16 Juli 2011

Bill Shankly

Bill Shankly menjadi manajer Liverpool pada Desember 1959 dan menjabat hingga tahun 1974 sebelum dia memutuskan pensiun. Dia adalah salah satu manajer terbaik di Liga Inggris dan menjadi legenda bagi Liverpool FC. Semangat dan dedikasinya akan selalu diingat sepanjang masa oleh para penggemar Liverpool. Bill Shankly telah menunjukkan tangan dinginnya sebagai pelatih, serta pribadinya yang ramah kepada siapapun termasuk fans Liverpool pada masa itu. Artikel ini saya buat untuk menunjukkan kekaguman saya terhadap sosok pelatih genius yang mampu merubah Liverpool dari klub papan bawah divisi dua menjadi salah satu kekuatan besar Eropa. You will Never Walk Alone sir. RIP.




PROFILE
Nama : William ‘Bill’ Shankly, OBE
Lahir : Glenbuck, Scotland/ 2 September 1913
Meninggal : Liverpool, England/29 September 1981
Karir Kepelatihan :
- Carlisle United
- Grimsby town
- Worthington
- Huddersfield Town
- Liverpool

Prestasi Semasa Bermain
• 1934 Juara 2 Divisi Dua Liga (bersama Preston North End)
• 1937 Finalis Piala FA (bersama Preston North End)
• 1938 Juara Piala FA (bersama Preston North End)
• 1941 Juara Piala Wartime (bersama Preston North End)

Prestasi Manajerial
1962 Juara Divisi Dua
1964 Juara Divisi Satu
1965 Juara Piala FA, Semifinalis Piala Champions Eropa .
1966 Juara Divisi Satu, Finalis Piala Winners Eropa.
1969 Runner up Divisi Satu
1971 Finalis Piala FA, Semifinalis Piala Inter-Cities Fairs .
1973 Juara Divisi Satu, Juara Piala UEFA
1974 Juara Piala FA, Runner up Divisi Satu.

Sekilas Cerita tentang Bill Shankly
Pada 1959, Liverpool menjadi klub yang berkutat di papan bawah Divisi Dua Liga, dengan stadion yang memprihatinkan, fasilitas latihan yang kurang memadai, dan staf pemain yang buruk. Satu-satunya yang mempunyai kualitas adalah backroom staff mereka, dengan Joe Fagan dan Reuben Bennett, ditambahkan oleh pemain yang baru saja pensiun Bob Paisley, yang dikagumi oleh Shankly.
Lapangan untuk latihan di Melwood juga dalam keadaan yang memprihatinkan, rumputnya tumbuh terlalu tinggi, dan hanya mempunyai satu keran air. Shankly kemudian merubahnya menjadi sebuah kekuatan, dengan mengundang para pemain bukannya ke Anfield tetapi ke Melwood – Hal ini menciptakan atmosfer persahabatan dalam tim. Di Melwood, Shankly memperkenalkan latihan kebugaran termasuk program diet, dan latihan skill, menggunakan gawang buatan yang dilukis pada sebuah tembok, kemudian dibagi menjadi delapan sisi yang kemudian dia meminta pemainnya untuk menembak tepat pada sasaran. Untuk latihan bermain, Shankly memperkenalkan permainan lima-sisi yang menegaskan sepak bola berfikirnya – mengumpan dan bergerak, bermain simpel, sebuah keyakinan yang diperoleh dari pertandingan harian yang dilakukan oleh para penambang dari Glenbuck. Setelah latihan, tim akan kembali ke Anfield bersama untuk mandi, berganti pakaian, dan menyantap hidangan komunal. Dengan cara ini Shankly dapat memastikan bahwa para pemainnya telah mendinginkan badan (warm down) secara benar dan menjaga para pemain bebas dari cedera. Hasilnya, pada musim 1965-1966 Liverpool secara mengagumkan berhasil menjadi juara hanya dengan menggunakan 14 pemain dan dua diantaranya hanya bermain dalam beberapa pertandingan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar